Selasa, 17 Februari 2009

AMALIYAH AT-TADRIS IS NOW ON


Batung, An-Naba
Setelah fakum selama dua tahun ajaran, Amaliyah At-Tadris kembali digelar. Sejak 23 hingga 31 Januari 2009 kemarin, sebanyak 55 santriwati kelas akhir (kelas 6) melaksanakan program praktik mengajar di kelas-kelas sebagai ajang pembuktian mereka menyandang gelar mu’allimah (pengajar) selama duduk di bangku kelas tertinggi di Pondok Pesantren Darul Hijrah Putri.
Kegiatan yang diprakarsai Bidang Pengawasan dan Pengembangan Pondok (Wasbang) ini diawali dari tiga hari Pembekalan yang berisi materi-materi tentang cara dan teknik mengajar. Wajar saja, sebab sebelumnya mereka tidak pernah belajar pelajaran At-Tarbiyah Wa At-Ta’lim yang sebenarnya diajarkan pada santriwati-santriwati sejak kelas 4 dan terhapus dari kurikulum pelajaran. Materi disampaikan oleh Ustadz H. Zafrullah Hadi. Dalam salah satu sesi Pembekalan tersebut, beliau menyatakan bahwa mengajar pada dasarnya adalah mentransfer ilmu dari diri Mudarris/Mudarrisah kepada seluruh santriwati. Oleh karena itu, diperlukan metode yang tepat agar ilmu tersebut dapat berpindah dengan baik ke memori santriwati. “Seringkali para pengajar menggunakan metode yang salah dalam mengajar, kalau tidak disebut tidak bermetode sama sekali”, papar beliau. Bahkan pengajar sering mensalahartikan tujuan dari suatu pelajaran. Misalnya dalam pelajaran Muthala’ah, kebanyakan pengajar justru mengajarkan ceritanya. “Padahal, Muthala’ah adalah pelajaran tentang bahasa dan berisi contoh-contoh penyusunan kata dan kalimat yang baik dan benar,” terang beliau. Karena itu diharapkan Amaliyah At-Tadris menjadi ajang koreksi terhadap cara mengajar yang keliru.
Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan masuk ke kelas-kelas untuk mengajar. Namun sebelumnya masing-masing mu’allimah membuat I’dad atau naskah persiapan mengajar sebagai syarat wajib seorang mudarrisah sebelum masuk kelas. Adapun kelas-kelas yang dimasuki adalah Kelas 1a, b, c, d, kelas 2a, b c, d, kelas 3a, b, c, d, dan kelas 1 intensif. Di dalam kelas-kelas tersebut mereka mengajar berbagai pelajaran seperti Al-Lughah al-‘Arabiyah, Muthala’ah, Tafsir, Hadits, Mahfuzhat, Nahwu, Shorf, dan English.
Ustadz Muhammad Rusydi, selaku Kepala Bidang Wasbang menyatakan bahwa adanya Amaliyah At-Tadris dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bukan bermaksud mengkaderkan santriwati hanya untuk menjadi guru, namun kegiatan ini lebih dimaksudkan untuk membentuk mental dan membangun kepercayaan diri santriwati dalam beraksi di hadapan banyak orang, “diharapkan dapat siap diri saat kembai ke masyarakat”, ujar beliau. Namun ada pula nada pesimis muncul dari sebagian dewan asatidzah bahwa hendaknya Amaliyah At-Tadris dilaksanakan 2 sampai 3 tahun lagi setelah santriwati belajar komponen-komponen pendukung, seperti pelajaan At-Tarbiyah wa At-Ta’lim, At-Tarbiyah Al-‘Amaliyah, dan lain-lain. Dalam hal ini, Wakil Ketua Bidang Pengasuhan Santriwati, Ustadz M. Salmani Rahman, S.Ag menyatakan dukungannya, “memang belum ada pelajaran pendukungnya sehingga santriwati cenderung kebingungan melaksanakan Amaliyah At-Tadris. Namun setidaknya, kegiatan ini dapat membantu pembentukan mental santriwati dan memberikan pengalaman”, terang beliau. Ustadz Muhammad Rusydi pun mengiyakan hal ini sambil menambahkan bahwa Wasbang akan tetap mencari celah agar pelajaran pendukung Amaliyah At-Tadris muncul kembali.
Hasilnya, sungguh menggembirakan. Kebanyakan santriwati kelas 6 berhasil menyelesaikan tugas mengajarnya, bahkan sebagian mereka menyatakan kegembiraannya melaksanakan Amaliyah At-Tadris. Erma Sauva Asfia misalnya menyatakan rasa senangnya mengikuti Amaliyah At-Tadris. “Dengan Amaliyah At-Tadris kami bisa mendapat pengalaman tentang bagaimana asyiknya mengajar dan tentu melatih kecakapan kami. Awalnya susah, khususnya ketika membuat I’dad, tapi Amaliyah At-Tadris memang benar-benar menyenangkan”, ceritanya yang mengajar Nahwu di kelas 1 intensif.
Asyiknya Amaliyah At-Tadris akan kembali hadir bagi santriwati tahun depan. Jangan lewatkan! (Yunizar)

Ditulis oleh Yunizar

Baca Selengkapnya......

Selasa, 10 Februari 2009

Menghormat orang tua dan menyayangi anak muda

CDisebutkan dalam bait syair:
وَقِّرْ كَبِيْرًا وَارْحَمَنَّ صَغِيْرَنَا * أَصْلِحْ لِهَجْرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَتُكْرَمُ

Hormatilah orang tua dan sayangilah anak muda; damaikan perselisihan di antara orang-orang muslim, niscaya Anda dimuliakan.
Indeks

1. Menghormat orang tua dan menyayangi anak muda
2. Mendamaikan pertikaian di antara orang muslim bila dijumpai caranya

Menghormat orang tua dan menyayangi anak muda

Rasulullah saw bersabda:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُوَقِّرْ كَبِيْرَنَا وَلَمْ يَرْحَمْ صَغِيْرَنَا وَلَمْ يَعْرِفْ لِعَالِمِنَا حَقَّهُ

Bukanlah golongan kami orang muda yang tidak menghormati orang tua, orang tua yang tidak menyayangi anak muda, dan orang yang tidak mengetahui hak orang alim.

Rasulullah saw bersabda:
مِنْ اِجْلاَلِ اللهِ اِكْرَامُ ذِى الشَّيْبَةِ الْمُسْلِمِ

Termasuk mengagungkan Allah adalah memuliakan orang yang sudah beruban yang beragama Islam.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah saw bersabda:
اِنَّ اللهَ تَعَالَى يَنْظُرُ اِلَى وَجْهِ الشَّيْخِ صَبَاحًا وَمَسَآءً وَيَقُوْلُ : يَا عَبْدِى قَدْ كَبُرَ سِنُّكَ وَرَقَّ جِلْدُكَ وَدَقَّ عَظْمُكَ وَاقْتَرَبَ اَجَلُكَ وَحَانَ قُدُوْمُكَ اِلَيَّ فَاسْتَحِ مِنِّى فَاَنَا اَسْتَحْيِى مِنْ شَيْبَتِكَ اَنْ اُعَذِّبَكَ فِى النَّارِ

Sesungguhnya Allah Ta'ala memandang ke wajah orang yang sudah tua pada waktu pagi dan petang seraya berfirman: "Wahai hamba-Ku, umurmu sudah tua, kulitmu sudah berkeriput, tulangmu sudah rapuh, ajalmu sudah dekat, dan sudah tiba saatnya engkau menghadap kepada-Ku. Oleh karena itu malulah engkau kepada-Ku, niscaya Aku malu menyiksa engkau dalam neraka karena ubanmu".

Diceriterakan bahwa Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra pergi ke masjid dengan bergegas untuk melakukan salat berjamaah subuh. Dalam perjalanannya, beliau bertemu seorang tua yang berjalan di depannya dengan tenang dan anggun di gang jalan. Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra tidak berani mendahului karena memuliakan dan menghormati orang tua tersebut sebab ubannya, sampai waktu terbit matahari tiba. Ketika orang tua tersebut dekat pintu masjid, ia tidak masuk ke dalam masjid, maka tahulah Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra bahwa orang tua tersebut adalah orang Nasrani.

Kemudian Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra masuk ke dalam masjid dan mendapatkan Rasulullah saw dalam keadaan ruku'. Setelah Rasulullah saw selesai melakukan salat, para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, mengapa Rasulullah memanjangkan ruku' dalam salat ini? Rasulullah belum pernah melakukan seperti ini!"

Rasulullah saw bersabda: "Pada waktu saya ruku' dan membaca:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ

Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung.

Sebagaimana wiridanku, dan aku ingin mengangkat kepalaku, datanglah Malaikat Jibril dan meletakkan sayapnya di atas punggungku dan memegang saya dalam waktu yang lama. Tatkala Jibril mengangkat sayapnya, maka aku mengangkat kepalaku." Para sahabat berkata: "Mengapa Malaikat Jibril melakukan ini?" Rasulullah saw bersabda: "Aku tidak bertanya tentang hal tersebut!"

Kemudian Jibril datang dan berkata: "Wahai Muhammad, sesungguhnya Ali bin Abi Thalib ra bergegas untuk melakukan salat berjamaah; kemudian di jalan bertemu dengan seorang Nasrani, sedangkan ia tidak tahu bahwa orang tersebut adalah orang Nasrani. Ia menghormatinya karena ubannya dan tidak berani mendahuluinya. Kemudian Allah swt memerintahkan kepadaku untuk memegangi engkau dalam keadaan ruku', agar Ali dapat mengikuti jamaah salat subuh besertamu." Allah memerintahkan kepada Malaikat Mikail untuk memegangi matahari dengan sayapnya, sehingga matahari tidak terbit karena penghormatan Ali ra kepada orang tua.

Rasulullah saw bersabda:
لَيْسَ الرَّحِيْمُ الَّذِى يَرْحَمُ نَفْسَهُ وَاَهْلَهُ خَآصَّةً وَلكِنَّ الرَّحِيْمَ الَّذِى يَرْحَمُ الْمُسْلِمِيْنَ

Penyayang bukanlah orang yang menyayangi dirinya dan keluarganya secara khusus, tetapi penyayang adalah orang yang menyayangi orang-orang muslim.

Rasulullah saw bersabda:
مَنْ مَسَحَ عَلَى رَأْسِ يَتِيْمٍ كَانَ لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ تَمُدُّ عَلَيْهَا يَدُهُ نُوْرٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Barangsiapa yang mengusap kepala anak yatim, maka setiap rambut yang dijangkau oleh tangannya akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat.

Hikayat:

Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra menceriterakan bahwa ada seorang laki-laki datang kepada Nabi Muhammad saw seraya bermohon: "Wahai Rasulullah, saya telah berbuat maksiat. Oleh karena itu sucikanlah diriku!"

Rasulullah saw bersabda: "Apa dosamu?"

Ia berkata: "Aku malu mengucapkannya!"

Rasulullah saw bersabda: "Mengapa engkau malu kepadaku untuk memberitahukan kepadaku tentang dosamu dan tidak malu kepada Allah, sedangkan Allah melihatmu? Berdirilah dan pergilah engkau dariku, agar api tidak turun kepada kita!"

Laki-laki tersebut pergi dari sisi Rasulullah dalam keadaan menyesal, putus asa, dan menangis.

Kemudian Malaikat Jibril datang dan berkata: "Wahai Muhammad, mengapa engkau membuat putus asa orang berbuat maksiat, sedangkan ia mempunyai tebusan bagi dosanya meskipun dosanya banyak?"

Rasulullah bersabda: "Apakah tebusannya?"

Jibril menjawab: "Ia mempunyai anak laki-laki yang masih kecil. Setiap ia masuk ke dalam rumahnya dan anaknya menjumpainya, ia memberinya sesuatu makanan atau memberikan sesuatu yang dapat menggembirakannya. Jika anak tersebut bergembira, niscaya kegembiraannya menjadi tebusan baginya."
Mendamaikan pertikaian di antara orang muslim bila dijumpai caranya

Dalam surat al-Hujurat ayat 10 Allah swt berfirman:
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوْا اللّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kamu sekalian kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.

Dalam surat an-Nisa ayat 85 Allah swt berfirman:
مَنْ يَشْفَعْ شَفَاعَةً حَسَنَةً يَكُنْ لَّهُ نَصِيْبٌ مِنْهَا ... الآية

Barangsiapa yang memberikan syafaat yang baik, niscaya dia akan memperoleh bagian (pahala) dari padanya ..."

Rasulullah saw bersabda:
اَلاَ اُخْبِرُكُمْ بِاَفْضَلَ مِنْ دَرَجَةِ الصَّلاَةِ وَالصِّيَامِ وَالصَّدَقَةِ ؟ قَالُوْا : بَلَى . قَالَ : اِصْلاَحُ ذَاتِ الْبَيْنِ

Perhatian, aku akan mengkhabarkan kepada kamu sekalian tentang amal yang lebih utama dari pada derajat salat, puasa, dan sedekah!" Para sahabat berkata: "Baik!" Beliau bersabda: "Mendamaikan dua orang yang berselisih!"

Rasulullah saw bersabda:
اَفْضَلُ الصَّدَقَةِ اِصْلاَحُ ذَاتِ الْبَيْنِ

Sedekah yang paling utama adalah mendamaikan dua orang yang berseteru.

Rasulullah saw bersabda:
لَيْسَ بِكَذَّابٍ مَنْ اَصْلَحَ بَيْنَ اثْنَيْنِ فَقَالَ خَيْرًا

Orang yang mendamaikan di antara dua orang dan dia berkata baik bukanlah pendusta.

Rasulullah saw bersabda:
اَفْضَلُ الصَّدَقَةِ اَنْ تُعِيْنَ بِجَاهِكَ مَنْ لاَ جَاهَ لَهُ

Sedekah yang paling utama ialah apabila Anda membantu dengan pangkat Anda kepada orang yang sama sekali tidak mempunyai pangkat.

Ketahuilah bahwa orang muslim yang mendiamkan (tidak mengajak bicara) orang muslim lainnya melebihi tiga hari, meskipun ia sedang marah kepadanya adalah haram. Jika keduanya sedang berhadap-hadapan dan tidak mau berbicara kepadanya, meskipun dengan memberi salam, kecuali karena udzur syara', seperti keadaan orang yang didiamkan adalah orang yang fasik atau ahli bid'ah, maka hukumnya tidak haram; meskipun mendiamkannya tidak memberi faedah kepada orang yang didiamkan, seperti meninggalkan perbuatan fasiknya.

Benar, andaikata seseorang mengetahui bahwa mendiamkannya akan membawa orang yang didiamkan bertambah fasik, maka dilarang mendiamkannya. Andai tidak berhadapan, maka hukumnya tidak haram meskipun bertahun-tahun, sebagaimana keterangan Imam al-Mudabighi.

Rasulullah saw bersabda:
لاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ اَنْ يَهْجُرَ اَخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثَةِ اَيَّامٍ ؛ فَمَنْ هَجَرَهُ فَوْقَ ثَلاَثٍ فَمَاتَ دَخَلَ النَّارَ

Tidak halal bagi seseorang muslim untuk mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari. Barangsiapa yang mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari, kemudian mati, maka ia masuk neraka.


Baca Selengkapnya......

Saudaraku! Harapan itu masih ada.

Bangkitlah Negeriku Harapan Itu Masih ada...
saudaraku! selama matahari ini masih bersinar maka, selama itu pula perjuangan kita belum berakhir. Perjuangan yang menghantarkan kita pada keridhoan-Nya, perjuangan di jalan dakwah ini masih sangat panjang. Mungkin apa yang kita lakukan selama ini masih belum seberapa dengan perjuangan yang telah dilakukan oleh para teladan kita terdahulu. Nabi Muhammad saw dan sahabat-sahabat beliau, serta para pejuang-pejuang Islam dahulu yang rela mengorbankan segala-galanya bahkan nyawa sekalipun untuk menegakkan kalimat Tauhid.

Lalu, untuk saat ini, apa yang telah kita berikan untuk Islam? Apa kontribusi yang terbaik dari kita untuk agama ini? Apakah kita cuma diam saja, bila ada saudara kita yang seiman dicaci, dimaki bahkan dibunuh? Tidak saudaraku!
Kita masih punya Harapan, ya...Harapan untuk Menang..Harapan untuk meraih Masa Depan Islam yang gemilang. Tunjukkan pada semua bahwa Islam adalah Rahmatan Lilalamin.
JANGAN PERNAH BERHENTI MENGEPAKKAN SAYAPMU, SAUDARAKU...
BIARKAN COBAAN ITU MEMBUATMU KUAT, BIARKAN DERASNYA TERPAAN ITU MEMBUATMU GESIT, BIARKAN JIWA-JIWA PEMENANG ITU MEMENUHI HATIMU, BIARKAN JIWA-JIWA SABAR MENJADI PENYEJUK HATIMU, SELAMAT TERBANG SELAMA TAK HENTI MENGEPAKKAN SAYAP-SAYAPMU.

Di posting oleh Norlisnayati

Baca Selengkapnya......

Majalah Al-Hijrah

Menanggapi banyaknya pertanyaan para pembaca tentang kapan terbitnya Al-Hijrah edisi terbaru (edisi ke 6), kami atas nama redaksi Majalah Santri Darul Hijrah, Al-Hijrah, menyatakan bahwa Al-Hijrah akan segera terbit di bulan Februari.
Kami mohon maaf kepada seluruh pembaca karena belum terbitnya Al-Hijrah, sebab redaksi masih dalam tahap membangun. Persoalan paling mendasar adalah bahwa kami hanya memiliki satu orang tenaga untuk posisi staf lay out atau designer majalah. Designer yang ada masih sibuk dengan urusan kepondokan lain yang tak kalah penting, sama halnya dengan staf-staf lain. Karena itu, sekali lagi kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pembaca.
So, tetaplah menantikan Al-Hijrah berikutnya. Thanks, guys!

Diposting oleh Rama Dhani

Baca Selengkapnya......

Senin, 09 Februari 2009

Pernikahan Adalah Sekolah Cinta

Diposting oleh Riza.
Bertahun-tahun yang lalu, saya berdoa kepada Tuhan untuk memberikan saya pasangan, "Engkau tidak memiliki pasangan karena engkau tidak memintanya", Tuhan menjawab.
Tidak hanya saya meminta kepada Tuhan,seraya menjelaskan kriteria pasangan yang saya inginkan. Saya menginginkan pasangan yang baik hati,lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan sukacita, murah hati, penuh pengertian, pintar, humoris, penuhperhatian. Saya bahkan memberikan kriteria pasangan tersebut secara fisik yang selama ini saya impikan.

Sejalan dengan berlalunya waktu,saya menambahkan daftar kriteria yang saya inginkan dalam pasangan saya. Suatu malam, dalam doa, Tuhan berkata dalam hati saya, "HambaKu, Aku tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan."

Saya bertanya, "Mengapa Tuhan?" dan Ia! menjawab, "Karena Aku adalah Tuhan dan Aku adalah Adil. Aku adalah Kebenaran dan segala yang Aku lakukan adalah benar."

Aku bertanya lagi, "Tuhan, aku tidak mengerti mengapa aku tidak dapat memperoleh apa yang aku pinta dariMu?"

Jawab Tuhan, "Aku akan menjelaskan kepadamu. Adalah suatu ketidakadilan dan ketidakbenaran bagiKu untuk memenuhi keinginanmu karena Aku tidak dapat memberikan sesuatu yang bukan seperti engkau. Tidaklah adil bagiKu untukmemberikan seseorang yang penuh dengan cinta dan kasih kepadamu jika terkadang engkau masih kasar; atau memberikan seseorang yang pemurah tetapi engkau masih kejam; atau seseorang yang mudah mengampuni, tetapi engkau sendiri masih suka menyimpan dendam; seseorang yang sensitif, namun engkau sendiri tidak..."

Kemudian Ia berkata kepada saya, "Adalah lebih baik jika Aku memberikan kepadamu seseorang yang Aku tahu dapat menumbuhkan segala kualitas yang engkau cari selama ini daripada membuat engkau membuang waktu mencari seseorang yang sudah mempunyai semua itu. Pasanganmu akan berasal dari tulangmu dan dagingmu, dan engkau akan melihat dirimu sendiri di dalam dirinya dan kalian berdua akan menjadi satu. Pernikahan adalah seperti sekolah, suatu pendidikan jangka panjang. Pernikahan adalah tempat dimana engkau dan pasanganmu akan saling menyesuaikan diri dan tidak hanya bertujuan untuk menyenangkan hati satu sama lain, tetapi untuk menjadikan kalian manusia yang lebih baik, dan membuat suatu kerjasama yang solid. Aku tidak memberikan pasangan yang sempurna karena engkau tidak sempurna. Aku memberikanmu seseorang yang dapat bertumbuh bersamamu".

Ini untuk : yang baru saja menikah, yang sudah menikah, yang akan menikah dan yang sedang mencari, khususnya yang sedang mencari.

JIKA...

Jika kamu memancing ikan.....
Setelah ikan itu terikat di mata kail, hendaklah kamu mengambil Ikan itu.....
Janganlah sesekali kamu lepaskan ia semula ke dalam air begitu saja....
Karena ia akan sakit oleh karena bisanya ketajaman mata kailmu dan mungkin ia akan menderita selagi ia masih hidup.

Begitulah juga setelah kamu memberi banyak pengharapan kepada seseorang... .
Setelah ia mulai menyayangimu hendaklah kamu menjaga hatinya.....
Janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu saja......
Karena ia akan terluka oleh kenangan bersamamu dan mungkin tidak dapat melupakan segalanya selagi dia mengingat... ..

Jika kamu menadah air biarlah berpada, jangan terlalu mengharap pada takungannya dan janganlah menganggap ia begitu teguh......cukuplah sekadar keperluanmu. ......
Apabila sekali ia retak tentu sukar untuk kamu menambalnya semula......
Akhirnya ia dibuang..... .
Sedangkan jika kamu coba memperbaikinya mungkin ia masih dapat dipergunakan lagi.....

Begitu juga jika kamumemiliki seseorang, terimalah seadanya.... .
Janganlah kamu terlalu mengaguminya dan janganlah kamu menganggapnya Begitu istimewa.... .
Anggaplah ia manusia biasa.
Apabila sekali ia melakukan kesilapan bukan mudah bagi kamu untuk menerimanya. Akhirnya kamu kecewa dan meninggalkannya.
Sedangkan jika kamu memaafkannya boleh jadi hubungan kamu akan terus Hingga ke akhirnya.... .

Jika kamu telah memiliki sepinggan nasi yang pasti baik untuk dirimu. Mengenyangkan. Berkhasiat. Mengapa kamu berlengah, coba mencari makanan yang lain....
Terlalu ingin mengejar kelezatan. Kelak, nasi itu akan basi dan kamu tidak boleh memakannya. kamu akan menyesal.

Begitu juga jika kamu telah bertemu dengan seorang insan yang membawa kebaikan kepada dirimu. Menyayangimu. Mengasihimu. Mengapa kamu berlengah, coba bandingkannya dengan yang lain. Terlalu mengejar kesempurnaan. Kelak, kamu akan kehilangannya; apabila dia menjadi milik orang Lain kamu juga akan menyesal. (Sumber : sobat-Azzam)


Baca Selengkapnya......

Darul Hijrah Community

Darul Hijrah Community yang disingkat DHC merupakan komunitas alumni dan keluarga besar Darul Hijrah yang lahir sebagai bentuk dari kecintaan terhadap Pondok yang telah mendidik santri dan santriwati. Selain itu merupakan wadah berkumpul, berbagi cerita dan pengalaman anggota-anggotanya.
Komunitas ini berumur masih sangat muda, yaitu tepatnya tanggal 18 Desember 2008. Namun, telah memiliki anggota hampir 9o lebih dan akan terus bertambah. Itu membuktikan begitu banyak alumni dan keluarga besar Darul Hijrah yang tertarik dan merasa satu hati.
Harapan yang sangat besar adalah semoga DHC bukan saja hanya menjadi sebuah wacana atau sekedar berada dibalik monitor komputer. Namun dapat mewujudkan eksistensi nya kedalam dunia nyata.
Dan bagi santri atau santriwati, alumni, dan umumnya keluarga Besar Darul Hijrah yang ingin bergabung di www.darulhijrahcommunity.ning.com atau klik disini DHC

Baca Selengkapnya......
 
© Copyright by Darul Hijrah Community  |  Template by Blogspot tutorial